Riset Adalah Aplikasi Dari Langkah-langkah Metode Ilmiah
Riset harus mengikuti langkah-langkah metode ilmiah untuk mencari fakta dengan cara yang sistematis mengenai sebuah fenomena. Aplikasi tahapan metode ilmiah dalam riset pemasaran akan mencakup mendefinisikan peluang dan permasalahan pemasaran, mencari dan mengevaluasi inovasi, memonitor kinerja pemasaran dan secara umum memberi masukan terhadap proses pemasaran yang lebih efektif. Riset pemasaran bisa lebih luas daripada sekedar menjalankan survei. Riset pemasaran juga mencakup teknik observasi, analisis data sekunder dan riset kualitatif serta kuantitatif yang di dalamnya terdapat juga teknik analisis data statistik. Yang terutama, riset pemasaran harus mampu menemukan “insight” di dalam sebuah fenomena pemasaran yang berguna untuk bahan rekomendasi strategi pemasaran dan implementasinya.
Langkah-langkah Metode Ilmiah
Anda harus memastikan bahwa riset yang Anda lakukan harus mengikuti urutan langkah-langkah metode ilmiah. Pengertian metode ilmiah adalah suatu cara untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis melalui pembuktian dan pengujian hipotesis. Gambar di bawah ini secara umum dapat menjelaskan langkah-langkah metode ilmiah dalam bentuk bagan flowchart.
Urutan Langkah-langkah Metode Ilmiah
Secara umum, tahapan metode ilmiah dapat diterangkan sebagai berikut:
Perumusan Masalah – Cara membuat rumusan masalah dan mengidentifikasi latar belakang permasalahan.
Penyusunan Hipotesis – Menyusun pertanyaan riset (research questions) yang bersifat hipotesis yang akan diuji atau dijawab berdasarkan hasil analisis terhadap data yang dikumpulkan.
Pengumpulan Data – Mengetahui berbagai teknik pengumpulan data dan menentukan metode pengumpulan data yang tepat untuk memenuhi tujuan riset yang akan dilakukan.
Kontrol Kualitas Data – Mengontrol kualitas data (data quality control) yang sedang dikumpulkan agar terjamin validitasnya demi menghasilkan kesimpulan riset yang valid.
Analisis Data dan Penarikan Kesimpulan – Melakukan pengolahan dan analisis data untuk dapat melakukan penarikan kesimpulan.
Pengujian Hipotesis – Menggunakan alat uji statistik untuk menguji hipotesis yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Komunikasi Hasil – Menyusun laporan riset yang standar dengan memperhatikan format laporan dan kelengkapan seluruh komponen di bagian pendahuluan, bagian utama serta lampiran.
Sama dengan langkah-langkah metode ilmiah di atas, riset juga melibatkan cara sistematis mulai dari cara membuat rumusan masalah dan hipotesis, pengumpulan data dan fakta melalui instrumen riset, sampai analisa data dan prediksi. Arti riset yang lebih lengkap juga dapat Anda lihat pada artikel “Arti Riset Yang Lebih Operasional: Riset Adalah Investigasi“. Dengan demikian proses riset adalah juga proses yang berbentuk langkah-langkah ilmiah.
Empat Pengertian Riset yang Keliru
Meskipun istilah riset mungkin sudah tidak asing bagi kita, namun kita sering salah menggunakan istilah riset seperti berikut ini:
Hanya mengumpulkan data – Kita sering salah mendefinisikan riset sebagai hanya kegiatan mengumpulkan fakta dan informasi saja padahal mengumpulkan fakta hanya sebagian dari kegiatan riset. Kegiatan riset yang sebenarnya lebih kompleks dimulai dari membuat definisi masalah, menyusun hipotesis dan proposal riset, mengumpulkan data, analisis data, hingga membuat rekomendasi dan laporan riset.
Pemindahan fakta saja dari satu situasi ke situasi yang lain – Kita juga sering salah mendefinisikan riset sebagai hanya fakta yang berpindah dari satu situasi ke situasi lain. Mungkin kita pernah mengatakan, “Saya sudah melakukan riset dan menemukan sejumlah fakta yang saya sampaikan dalam buku laporan ini”. Mudah memang bagi kita mengatakan hal tersebut (yaitu mencatat fakta ke dalam laporan) sebagai riset, padahal riset sebenarnya adalah bagaimana kita memaknai, menginterpretasi secara benar dan menganalisa fakta tersebut untuk menghasilkan rekomendasi yang bermanfaat sebelum dimasukan ke dalam laporan riset.
Hanya penelitian di laboratorium – Kita mungkin pernah mendefinisikan riset sebagai “kegiatan laboratorium” yang terpisah dari praktik kehidupan. Meskipun sebagian besar kegiatan di laboratorium juga dapat berbentuk riset, namun riset tentu saja tidak hanya penelitian di laboratorium.
Tidak “speak by data” – Kita mungkin sering menemukan banyak produsen yang menggunakan kata “riset” untuk memasarkan produknya agar dibeli orang (dengan iming-iming bahwa produknya sudah melalui tahap penelitian), namun mereka tidak dapat menjawab ketika ditanya bukti dari riset tersebut atau metodologi apa yang digunakan. Hal ini karena sebenarnya yang mereka lakukan adalah “menebak” sesuatu, bukan meneliti.
Riset Pemasaran Harus Dapat Membantu Pencapaian Tujuan Pemasaran
Untuk memahami lebih akurat mengenai arti riset, mari kita lihat perbedaan antara riset fundamental dan riset terapan. Pemahaman ini akan membawa kita kepada jenis-jenis riset pemasaran dan fungsinya yang lebih penting, yaitu membantu pencapaian tujuan pemasaran, seperti antara lain penguatan pangsa pasar.
Riset dapat diklasifikasi ke dalam 2 kelas, yaitu riset fundamental dan riset terapan.
Arti Riset Fundamental
Arti riset fundamental adalah riset yang bertujuan untuk mengetahui lebih jauh dan lebih dalam dari sebuah fenomena. Riset ini tidak harus mencari solusi dari suatu permasalahan. Justru jenis riset ini ingin menghasilkan informasi dan identifikasi yang lebih dalam dari suatu permasalahan.
Sebagai contoh, sebuah perusahaan telekomunikasi dapat melakukan riset fundamental untuk mengetahui preferensi konsumen dalam kombinasi paket data internet untuk browsing, social media, dan youtube. Paket mana yang lebih mereka sukai berdasarkan kelompok usia, status sosial ekonomi dan gender.
Arti Riset Terapan
Arti riset terapan adalah riset yang bertujuan untuk mencari solusi dari suatu permasalahan yang sudah diketahui. Jenis riset terapan ini dapat saja merupakan kelanjutan dari jenis riset pemasaran yang fundamental yang telah dilakukan sebelumnya. Dapat pula riset ini berdiri sendiri karena peneliti sudah dapat mengidentifikasi permasalahan dengan jelas.
Sebagai contoh, riset “blind-test” dapat dilakukan untuk melihat bagaimana responden merespon ketika beberapa produk minuman diberikan kepada mereka tanpa mereka tahu merek minuman tersebut. Anda dapat menggunakan hasil riset tersebut untuk melakukan strategi pemasaran terkait rasa, aroma, tekstur dari produk minuman yang ingin Anda pasarkan.
Untuk mengetahui bagaimana penerapan sesungguhnya kedua macam riset fundamental dan terapan di atas di dunia bisnis, Anda dapat membacanya pada artikel tentang Contoh Riset Pasar ini.
Peran Internet Dalam Riset Pemasaran
Internet dalam dekade ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pelaksanaan sebuah riset pemasaran. Penggunaan internet tidak saja terjadi pada pengumpulan data tapi telah dilakukan di hampir setiap tahapan riset. Peran internet yang terlihat cukup menonjol dan seharusnya akan semakin menjadi andalan adalah pada tahap pengumpulan data dan pelaporan dalam bentuk “real-time”. Dengan teknologi yang ada sekarang, klien atau pengguna hasil riset seharusnya dapat mengetahui progres kemajuan pengumpulan data dan bahkan kemajuan laporan hasil pengolahannya setiap hari atau setiap minggu.
Analisis Data Kualitatif
Teknik Analisis Kualitatif Tingkat LanjutPelatihan Analisis Data Kualitatif
Belajar Analisis Data Kualitatif Mulai Dari Raw Data, Pemrosesan dan Interpretasi Data, Analisis Kualitatif, Sampai Penggunaan Software CAQDAS
Metode FGD & In-depth Interview
Metode Focus Group Discussion & Teknik Wawancara MendalamMetodologi Riset
Panduan Lengkap 6 Tahapan Riset PemasaranSilakan join menjadi Member RisetGo.com
Jadilah bagian dari RisetGo.com untuk mendapatkan info pelatihan statistik & riset pasar serta artikel statistik terbaru
Recent Comments